Pasar saham Asia sebagian besar bergerak naik sedikit pada perdagangan Rabu (13/03/2024), karena saham-saham teknologi utama mengikuti kenaikan Wall Street
GBPJPY Berpeluang Melanjutkan Trend Turun
Diperbarui • 2019-11-11
Pergerakan pair GBPJPY kembali berada dalam tekanan trend turun yang kuat pada perdagangan pekan ini, hal ini terjadi akibat semakin besarnya peluang bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tanpa perjanjian atau dikenal dengan istilah No-Deal Brexit.
Peluang No Deal Brexit semakin nyata pasca Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapat restu dari Ratu Inggris untuk menskors Parlemen Inggris dari tanggal 9 September hingga 14 Oktober mendatang, sehingga hal ini mempersempit ruang gerak Parlemen Inggris yang berupaya untuk membatalkan rencana Boris Johnson untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. Kondisi fundamental negara Inggris ini memberikan tekanan turun bagi pergerakan mata uang Pound Sterling.
Selain itu kondisi ekonomi dan geopilitik semakin memanas, selain perang dagang antara AS dan China, kini perang dagang Korea & Jepang juga ikut memanas, dan peluang resesi Amerika juga semakin membesar setelah grafik kurva yield 2 tahun melebihi grafik yield 10 tahun Amerika. Dengan demikian kondisi tersebut memberi peluang kuat bagi mata uang Safe Haven termasuk Yen Jepang untuk kembali menguat pada perdagangan pekan ini.
Dari sisi teknikal pergerkan pair GBPJPY pada timeframe daily terlihat mengalami tekanan turun dan memberikan peluang untuk melanjutkan trend turunnya yang telah terbentuk sejak bulan Maret ini, hal ini semakin diperkuat oelh indikasi yang ditunjukkan oleh indikator stokastik yang kembali mengarah kebawah,dan dengan kondisi tersebut memberi peluang besar bagi pair GBPJPY untuk melanjutkan trend turunnya pada pekan ini.
Indikasi: Strong Bearish
Peluang: Sell
GBPJPY memiliki peluang turun ke level support di level harga 127.700 sampai dengan 127.000
dan Level Resistant GBPJPY berada pada level harga 130.400
GBPJPY Timeframe Daily
Menyerupai
Pasar saham Asia sebagian besar terkoreksi pada perdagangan Jumat (01/03/2024), kecuali indeks Nikkei Jepang menuju rekor tinggi, didukung oleh penguatan di Wall Street.. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi
Indeks Nikkei 225 Jepang menguat ke level tertinggi dalam 34 tahun karena laporan pendapatan positif dari sektor teknologi dan sinyal dovish dari Bank of Japan
Berita terbaru
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.
Pasar saham Asia memiliki sentimen beragam pada perdagangan Rabu (27/03/2024), para pedagang menunggu katalis penggerak harga baru untuk memberikan petunjuk mengenai kebijakan